Sudah bukan rahasia lagi kalau sebuah partai politik ingin menggelar kampanye terbuka dengan menghadirkan ribuan, puluhan ribu sampai ratusan ribu massa akan butuh biaya yang sangat besar. Sebut saja sebuah kampanye di stadion utama Gelora Bung karno yang sering digelar sebuah parpol.
Hitungannya sangat sederhana, seperti era kampanye pemilu tahun 2014 seperti saat ini satu kepala dihargai Rp 50.000 untukikut acara yang konon katanya bagian dari pesta demokrasi tersebut. Jika diasumsikan yang hadir di Stadion sekitar 100.000 ribu massa maka 100.000x50.000=5 milyar hanya untuk membayar massa.
Itu belum termasuk uang makan dan minum tiap kepala serta uang transportasi yang harus dikeluarkan untuk mengangkut massa ke lokasi kampanye. Jika dihitung kasar maka setiap kampanye dengan aksi memenuhi GBK di Jakarta bisa dikatakan butuh biaya 15-30 milyar, tergantung bagaimana acara itu dikemas.
Sungguh mahal aksi kampanye tersebut, dan efeknya tidak terlalu baik bagi masyarakat secara luas. Pertama akan muncul kemacetan, kedua akan rawan terjadi tindak kriminal dalam suatu acara yang melibatkan massa besar. Dan masih banyak lagi efek negatifnya.
Walaupun demikian ada juga efek positifnya, di antaranya parpol bisa menunjukkan eksistensinya. Kemudian massa yang ikut kampanye bisa berkampanye sambil berlibur bersama keluarga dengan menyaksikan ribuan oran berjubel di suatu tempat.
Mungkin kalimat di atas bisa dikatakan akan ditolak oleh oknum partai tapi kenyataan di masyarakat yang admin lihat dan dengar langsung seperti itu adanya. Semoga saja aksi pengumpulan massa tidak lagi mengandalkan uang tapi mengandalkan visi dan misi serta ketokohan.
No comments:
Post a Comment