Membicarakan sebuah prestasi tentu harus diukur dari keseriusan pemerintahnya dalam mempersiapkan tim. Nampaknya hal ini tidak terlalu maksimal dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Sepertinya setiap cabang olahraga berjalan sendiri dengan target dan persiapan masing-masing. Kita ambil contoh cabang sepakbola yang sebenarnya punya potensi untuk berprestasi tapi jadi bulan-bulanan dua tim yaitu Thailand dan Korea Utara yang selevel dengan kita.
Kalau kita terus menerus seperti ini maka tidak akan bisa berprestasi lebih baik di masa mendatang. Harus ada komitmen dari pemerintah untuk mengembangkan bidang olahraga, membuat industri olahraga sebagai salah satu penopang ekonomi adalah langkah yang tepat. Saat ini dunia sudah melakukan yang disebut industrialiasi di dunia keolahragaan, dan itu cukup sukses.
Dalam klasemen Indonesia di Asian Games 2014, pasukan Merah Putih terdampar di posisi belasan yaitu di kisaran 16-17. Itu masih jauh dari perolehan yang dicapai negeri jiran Malaysia yang masuk zona 10 besar. Bahkan kita kalah dari Vietnam dan Myanmar yang banyak berguru ke China yang saat ini memuncaki klasemen.
Jika kita semua jujur dengan kondisi maka pasti akan melakukan terobosan yang terbaik untk membangkitkan prestasi bangsa di ajang Asian Games 2014. Tapi nasi sudah jadi bubur, hanya bulutangkis yang selalu jadi andalan. Sesekali angkat besi dan panahan juga memberi prestasi. Di mana cabang olahraga lain, apakah mereka tidak didukung penuh pemerintah, atau pemerintah tidak puny aprogram yang jelas. Mari kita nantikan posisi Indonesia di klasemen perolehan medali Asian Games 2014. Kita semua berdo'a untuk yang terbaik bagi negara tapi apapun yang terjadi harus diterima dengan lapang dada dan memperbaiki apa yang harus dibenahi ke depannya agar bisa lebih baik lagi.
No comments:
Post a Comment